Bupati Harap Momentum Hari Raya Qurban Jadikan Pribadi yang Rela Berkorban untuk Kemaslahatan

    Bupati Harap Momentum Hari Raya Qurban Jadikan Pribadi yang Rela Berkorban untuk Kemaslahatan
    Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si.

    BARRU - Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., melaksanakan shalat Idul Adha 1444 H/2023 Masehi, di Lapangan Sepak Bola La Bandu Ralla, Kecamatan Tanete Riaja, kabupaten Barru, pada Kamis (29/6/2023).

    Selain Bupati, hadir pula Ketua DPRD Barru, Ketua KKDB Timika , Forkopimda, Sekda, para Staf Ahli, Asisten, Pimpinan OPD, Ketua dan Pengurus PHBI Barru,   Alim Ulama, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.

    Usai shalat Ied Bupati Barru menyampaikan bahwa beberapa waktu yang lalu Rombongan Jamaah Calon Haji Kabupaten Barru yang tergabung dalam Kloter 11 dan Kloter 32 berangkat ke-tanah suci menunaikan ibadah haji, demikian juga Ibu ketua TP PKK Barru yang melaksanakan tugas pengawasan DPR RI saat ini berbaur dengan jutaan jamaah dari seluruh penjuru dunia meninggalkan Arafah menuju Musdalifah dan terus ke Mina sambil mengumandangkan tabliyah.

    "Hari Raya Idul Adha merupakan hari bersejarah bagi umat manusia, sekaligus menjadi simbol-simbol situs kenabian yang masih tetap terjaga sampai hari ini, karena Nabi Ibrahim, Sitti Hajar, dan Nabi Ismail telah meletakkan dasar-dasar keteladanan yang fundamental hingga kini masih bisa kita laksanakan yakni, penyembelihan hewan qurban", kata Suardi Saleh. 



    Dikatakan bahwa pada hakekatnya ibadah qurban mengandung nilai-nilai kemanusiaan karena lewat ajaran qurban, ummat Islam akan menemukan jati dirinya sebagai ummat yang memiliki kepedulian sosial terhadap sesama manusia. 

    "Alangkah indahnya hidup ini apabila teladan yang diwariskan Nabi Ibrahim dapat kita wujudkan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat khususnya di Kab. Barru yang kita cintai", jelasnya Bupati.

    Menurut Bupati, sebagaimana lazimnya, pada hari ini banyak warga masyarakat yang memberi dan menerima daging qurban. Untuk itu, sebagai Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga masyarakat yang telah menunaikan kewajibannya dalam berqurban, disertai harapan agar mereka yang telah memiliki kemampuan namun belum berqurban, dapat memanfaatkan kesempatan itu hingga 3 (tiga) hari kedepan. 

    "Bila kita mengkaji hikmah yang terkandung dalam Ibadah Qurban sekurang-kurangnya ada dua dimensi, yaitu Dimensi Ritual yang berarti pelaksanaan qurban semata-mata karena memenuhi perintah Allah dan Rasul-Nya dan  Dimensi Sosial yang bermaksud bahwa daging qurban yang dibagikan dapat menjadi perekat antara si-kaya dan si-miskin", terang Suardi.

    Selanjutnya dengan Hari Raya Idul Qurban yang kita laksanakan hari ini, diharapkan akan menjadi momentum yang tepat bagi kita semua untuk mengasah keikhlasan dan kepedulian sosial terhadap sesama serta membangun kualitas sebagai pribadi yang sabar, tahan uji dan tegar serta penuh semangat dalam menghadapi segala tantangan dan cobaan dalam kehidupan kita, yang justru dengan kualitas pribadi dimaksud akan menjadi potensi dalam mewujudkan Barru yang LEBIH BAIK, Insya Allah.

    "Momentum Hari Raya Qurban ini diharapkan kita semua sebagai pengikut Rasululullah Muhammad saw untuk menyiapkan pribadi-pribadi yang rela berkorban untuk kemaslahatan orang banyak sebagai mana yang pernah dicontohkan oleh keluarga Nabi Ibrahim", ujar Suardi Saleh.
     
    (Ahkam/Humas IKP)

    barru sulsel
    Muh. Ahkam Jayadi

    Muh. Ahkam Jayadi

    Artikel Sebelumnya

    Sambut Hari Bhayangkara, Polres Barru Ziarah...

    Artikel Berikutnya

    Anggota Timwas Haji DPR RI Hasnah Syam Temukan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kampanye Terakhir Ulfah-MHG 2 Kali Lebih Menyala, Ribuan Orang Berkumpul di Rumah Andy Hamzah
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami