BARRU - Belum sepekan dilantik, Lurah Lompo Riaja, Kecamatan Tanete Riaja, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Abd Salam S.Sos., mengunjungi rumah salah seorang warganya yang hidup sebatang kara. Dimana warga tersebut bernama Herlina (41), guru honorer yang mengabdi sejak 2014 disekolah PAUD Awerange Pacciro, Desa Harapan, Kecamatan Tanete Riaja, pada Sabtu (23/10/2021)
Herlina selama ini hidup sebatang kara dirumah yang sudah tidak layak huni, Atap yang hancur dan bocor serta kondisi lantai yang mulai rapuh.
Menyaksikan kondisi kediaman Herlina, Lurah Abd. Salam merasa prihatin dengan kondisi sang Guru Honorer tersebut.
Menurutnya, pihaknya akan melakukan upaya terbaik untuk membantu warganya tersebut. Dia mengaku sangat sedih melihat kondisi kehidupan dari warganya tersebut.
"Saat ini, kita sementara meminta data dari RT dan Kepala lingkungan untuk dimasukkan dalam Data terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Data inilah nanti yang menjadi bantuan itu diturunkan melalui Dinas Sosial", ujarnya.
Baca juga:
Kapolri Launching ASAP Digital Nasional
|
Sementara, Herlina yang ditemui awak media ini mengatakan, dirinya pernah mendapat bantuan pada saat orang tuanya masih hidup, tapi setelah orang tuanya meninggal, tidak pernah lagi mendapatkan bantuan.
"Bantuan yang pernah kita dapat adalah bantuan dari Baznas dan BST itupun hanya kita terima dua kali. Kami juga sering dimintai KK katanya ada bantuan yang mau dikasih namun sampai saat ini tak kunjung datang. Kami hanya bisa berharap ada sedikit bantuan dari pemerintah setempat", ungkapnya.
Diakui oleh Herlina, untuk merenovasi rumah agar layak huni, dengan penghasilan sebagai guru PAUD Honorer yang hanya 600.000-/bulan dan diterima per triwulan sangat tidak mungkin.
"Dengan penghasilan sebagai guru honorer sebanyak Rp. 600 ribu/ bulan yang diterima per triwulan, sangat sulit untuk merenovasi rumah", tutupnya.
(Red)