Skolastik Dalam Perspektif Thomas Aquinas dan John duns Scotus

    Skolastik Dalam Perspektif Thomas Aquinas dan John duns Scotus

    By Putri Wahda

    Skolastisisme adalah filsafat abad pertengahan yang dipengaruhi oleh ajaran agama, terutama di gereja-gereja Kristen. Filosofi ini didedikasikan untuk teologi pemecahan masalah berdasarkan ajaran agama. skolastik berkembang dalam struktur masyarakat feodal, dimana semua otoritas datang dari Tuhan melalui gereja yang dipimpin oleh Paus.filsafat skolastik dibagi menjadi tiga periode: skolastik awal,  keemasan, dan skolastik akhir. Tidak dapat disangkal bahwa Thomas Aquinas adalah seorang filsuf yanng berperan penting dalam periode keemasan skolastik. 

    Thomas Aquinas, seorang Katolik kelahiran Sisilia yang lahir pada tahun 1224, adalah seorang teolog luar biasa yang mengabdikan diri pada pilar-pilar filsafat skolastik.Thomas Aquinas adalah filsuf terbesar dalam tradisi gereja.ide utama Thomas Aquinas adalah memasukkan filsafat moral dalam teorinya. Secara teologis, ia mengklaim memiliki iman yang lebih tinggi dan melampaui gagasan tentang sifat Tuhan dan alam semesta. Namun, menurut Thomas Aquinas, keberadaan Tuhan dapat diketahui dengan akal. 

    Melalui akal, keberadaan Tuhan dapat diketahui melalui tahapan berpikir kritis dengan argumentasi rasional, sehingga  sangat mungkin kebenaran akan tercapai, termasuk mengetahui keberadaan Tuhan melalui ciptaan Tuhan di alam akan tinggi.perspektif Aquinas dalam mengukur pertukaran dan menentukan keadilan, harga, dan nilai. 

    Kepuasan dengan kebutuhan, kebebasan pribadi, dan penggunaan produk mengarah pada pemikiran tentang penetapan harga yang adil. Harga wajar harus mewakili kesetaraan yang ada di antara penjual setelah penilaian barang yang adil. . “…jika seseorang akan sangat terbantu oleh sesuatu milik orang lain, dan penjual tidak dirugikan dengan kehilangannya, penjual tidak boleh menjual dengan harga yang lebih tinggi: karena kegunaan yang diberikan kepada pembeli bukan berasal dari penjual, tetapi dari kondisi pembeli yang membutuhkan. 

    (Thomas Aquinas, Summa Theologiae, II-II, q. 77, a. 1)  distribusi dan pertukaran dianalisa sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan atau sebagai bagian dari mekanisme yang sama yang bertujuan untuk mencapai keselarasan sosial. Oleh karena itu, perubahan harga dan indeks produksi berdampak negatif atau positif terhadap struktur sosial. Perilaku individu yang baik atau tidak jujur mempengaruhi setiap transaksi dan kemajuan dalam kehidupan masyarakat.

    Pembebanan bunga yang berlebihan pada pinjaman adalah riba. Pada masa skolastik riba di larang oleh karena itu, pada Abad Pertengahan, kredit biasanya baik dan jarang dimaksudkan sebagai cara untuk mendapatkan uang. Menurut, Aquinas dan Aristoteles bunga pinjaman tidak adil dan melanggar hukum alam.

    John Duns Scotus adalah salah satu filsuf skolastik, adalah seorang biarawan Fransiskan dan, dalam pandangannya, berbeda dengana dari ajaran Thomas.  Misalnya, ia menyangkal bahwa segala sesuatu yang diciptakan memiliki struktur esensi-eksistensi. Menurutnya, individu menjadi individu itu karena  bentuk khusus dari haecceitas yang dimiliki semua makhluk hidup.

    Pandangannya berakar pada intuisi St. Fransiskus tentang batas-batas ciptaan sebagai tanda keberadaan Tuhan. Bagi Scotus, Tuhan memiliki kebebasan mutlak, tetapi penciptaan adalah kebetulan. Artinya, itu mungkin  tidak ada, tetapi itu memang ada (mempertahankan) berlaku. Oleh karena itu, penciptaan bukanlah kewajiban Allah, melainkan semata-mata rahmat dan pemberian cuma-cuma dari-Nya. Tuhan diciptakan untuk menyatakan bahwa Dia penuh kasih.

    Walaupun pemikiran scotus kadang bertentangan dendan pemikiran Thomas Aquinas, pemikiran Scotus tidak sepenuhnya melanggar tradisi Kristen. Kontraktualisme inovatifnya tidak menolak konsepsi tradisional tentang keadilan. Individu tetap inferior terhadap komunitas dalam hierarki sosial.

    Pertama, pertukaran itu bermanfaat bagi masyarakat, dan kedua, seseorang menerima imbalan atas komitmennya, kehati-hatiannya, keinginannya, dan risiko yang ditimbulkannya. [...] Aturan kedua ini berasal dari.fakta bahwa setiap orang, yang melayani masyarakat dengan cara yang jujur, harus bisa hidup dari pekerjaannya. (john duns scotus). 

    Daftar PustakaMuhammad taufik, 2020, filsafat barat era skolastik, 15Giovanni Patriarca, Introductory Reflections on Scholastic Economic Thought. From the Thomistic Approach to the Franciscans, 85 Job pristine migap, an economic history of the middle ades, the fall of rome; the rise of Christianity and islam, the advent of scolasticsm and st. Thomas Aquinas, 26

    Barru Sulsel
    Muh. Ahkam Jayadi

    Muh. Ahkam Jayadi

    Artikel Sebelumnya

    Obyek Wisata Lappalaona Barru Jadi Tempat...

    Artikel Berikutnya

    Kepala DPMD Jamaluddin Launching Inovasi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Warga Lawae Tumpah Ruah Sambut Calon Bupati Andi Ina-Abustan
    Pastikan Selesai Tepat Waktu, Bupati Barru Tinjau Pembangunan Masjid Raya

    Ikuti Kami